Rabu, 10 Oktober 2012

Manfaat daun dan buah Mahkota dewa


Manfaat daun dan buah Mahkota dewa dewasa ini makin banyak dirasakan orang. Walau rasanya sangat pahit, namun keampuhannya dalam mengobati berbagai penyakit tak diragukan lagi, Mahkota dewa seringkali digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu dan obat-obatan tradisional lainnya.

Manfaat buah mahkota dewa yang dalam bahasa latinnya disebut Phaleria papuana sudah tak disangsikan lagi karena sudah dari zaman dulu orang-orang banyak menggunakannya untuk "mengobati" berbagai macam penyakit
Manfaat Buah Mahkota Dewa - gambar buah mahkota dewa


Manfaat tumbuhan Mahkota DEWA

Manfaat tumbuhan Mahkota Dewa


Mengenal Buah Mahkota Dewa

Mahkota dewa bisa dengan mudah ditemukan di pekarangan rumah atau di kebun-kebun. Tanaman ini sangat menyukai areal tanah yang gembur dan subur dengan ketinggian sekitar 10-1.300 diatas permukaan laut (dpl).

Asal muasal tanaman mahkota dewa belum banyak diketahui orang. Ada sejumlah peneliti menyebut daerah asal tanaman ini dari Papua, makanya akhiran di nama latinnya tercantum kata ‘papuana’ yang bisa berarti dari Papua.

Tingginya antara 1-2,5 meter dengan batangnya yang bulat memiliki kayu dan bergetah, dan permukaannya kasar. Ciri lainnya memiliki daun yang tunggal dengan letak yang saling berhadapan, berbentuk lanset atau jorong, dengan tangkai yang pendek.

Mahkota dewa memiliki bentuk yang bulat berdiameter 3-6 cm. Ketika muda berwarna hijau dan memerah ketika telah masak (siap dipetik). Biji buahnya berbentuk bulat, berwarna cokelat dan memiliki tekstur yang keras. Daging buahnya memilikiwarna putih bersih, cenderung berair, dan memiliki serat. Biasanya petani mahkota dewa melakukan perbanyakan dengan melakukan cangkok.

Nama mahkota dewa yang familiar kita dengar sekarang ternyata memiliki banyak nama lain yang juga begitu menggoda. Seperti misalnya: buah simalakama (Melayu), makuto mewo, makutodewa, makuto ratu. Mahkota dewa mempunyai nama asing Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).

Manfaat Buah Mahkota Dewa Hampir keseluruhan bagian mahkota dewa mempunyai manfaatnya sendiri-sendiri. Bagian tanaman seperti daging, daun dan kulit bisa digunakan sebagai obat. Kulit dan daging buahnya bisa digunakan untuk mengobati disentri, bintik jerawat, dan psoriasis. Sementara daun dan bijinya untuk mengobati berbagai jenis penyakit kulit seperti ekzim dan gatal-gatal.

Manfaat buah mahkota dewa juga tak hanya dirasakan dalam tinjauan pengobatan tradisional, tapi sudah diuji klinis di laboratorium dengan berbagai penelitian ilmiah secara ketat.

Berikut beberapa manfaat buah mahkota dewa berdasarkan hasil penelitian:
Mahkota dewa terbukti secara ilmiah dapat menghambat laju pertumbuhan sel kanker sampai 50%. Penelitiannya dilakukan dengan menguji nilai hambat pertumbuhan sel leukemia L210 oleh ekstrak mahkota dewa.
Hasil uji terhadap aktifitas antioksidan tanaman mahkota dewa menunjukkan bahwa kulit biji dan buah memiliki aktifitas antioksidan yang sangat potensial.
Pengujian terhadap anti alergi/antihistamin menunjukkan bahwa setiap esktrak mahkota dewa memiliki efek antihistamin.
Uji khasiat mahkota dewa untuk menurunkan panas (anti piretik), menurunkan kadar asam urat, mengurangi rasa sakit (analgesik), dan berbagai penyakit lainnya.
Sekian ulasan dari saya menegnai Manfaat dan Khasiat Buah Mahkota Dewa semoga dapat bermanfaat.
( Sumber :http://hasbihtc.blogspot.com/2012/03/manfaat-buah-mahkota-dewa.html dan ,http://websitesofware.blogspot.com/2012/03/manfaat-daun-dan-buah-mahkota-dewa.html )

Manfaat Tanaman Mahkota Dewa Bagi Kesehatan



tumbuhan mahkota dewa


Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING – NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).
Komposisi :
Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9 April 2003).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.
INDIKASI
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
CARA PEMAKAIAN
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Lakukan 2–3 kali dalam sehari.
Psoriasis
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2–3 kali dalam sehari.
Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.

Cara Menanam Dan merawat Tanaman Mahkota Dewa

     Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.


   Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus) adalah tanaman asli Indonesia. Tanaman mahkota dewa berupa perdu dengan tinggi mencapai 1,5 sampai 2,5 meter. Buahnya lebat berwarna merah sehingga cocok juga sebagai tanaman hias. Habitat asalnya di tanah Papua. Pohon ini pantas dianggap memiliki ‘kesaktian’. Soalnya, berbagai jenis penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, bisa disembuhkan dengan buah dari pohon ini. Bahkan, dalam cerita wayang purwa, pohon ini konon begitu dikeramatkan. Pohon ini sangat dihormati. Siapa saja yang berkeinginan untuk memetik buahnya harus menyembahnya terlebih dulu. Para prajurit yang hendak pergi ke medan laga pun harus memakan buahnya agar sehat, kuat, dan selamat.
  Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang tinggi.

Cara menanam buah ini dengan baik adalah sebagai berikut :
A.   Pengolahan Tanah 
    Tanah lebih dulu digemburkan serta diberi pupuk dasar yang berupa pupuk kandang. Takaran pupuk kandangyang diberikan adalah 20ton/ha. Sebagai tanaman keras,mahkota dewa membutuhkan membutuhkan lubangtanam. Lubang tanam digali (30x 30x30 ) cm. Tanahgalian ditumpuk terpisah antara tanah lapisan atas dantanah lapisan bawah. Lubang tanam dibiarkan terbukaselama minimal seminggu agar terkena udara luar, sinar matahari, dan hujan
B.  Pengadaan Bibit 
   Salah satu aspek penting dalam budidaya mahkota dewaadalah penyiapan bibit. Bibit yang baik akan memberikanhasil yang baik pula selain didukung oleh faktor lain.Dalam budidaya mahkota dewa, ada dua jenis bibit yangdapat digunakan, yaitu bibit dari fase generatif (biji) danbibit dari fase vegetative (stek batang atau cangkok)
C.  Penanaman 
   Penanaman mahkota dewa tidak tergantung musim,meski demikian, perawatan tanaman merupakankegiatan yang harus dilakukan setiap petani, terlebih bilausaha budidaya tersebut berorientasi pada hasil yangbaik
D.  Penyulaman 
   Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati ataupertumbuhannya tidak normal untukdigantikan dengan tanaman yang baik
E.  Pemupukan 
   Pada prinsipnya pupuk yang diberikan pada tanamanobat dianjurkan berasal dari bahan alami atau pupukorganik seperti pupuk bokasi. Penggunaan pupuk kimiaatau anorganik tidak dianjurkan karena menimbulkanresidu kimia yang dapat muncul pada buah. Padahalbuah mahkota dewa dimanfaatkan sebagai bahan obat.Tentu saja hal ini akan sangat berpengaruh padakesehatan penggunaannya.
F.   Penyiraman 
   Penyiraman perlu dilakukan pada saat tanam dansesudah tanam saat tanaman masih kecil. Hanya sajabila hari hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Setelahtanaman berumur 6 bulan sesudah tanam, penyiramanrelatif tidak diperlukan karena jangkauan perakarannya sudah dalam.
G.  Penyiangan 
   Penyiangan harus dilakukan secara berkala sepanjangtahun karena mahkota dewa termasuktanaman tahunan. Penyiangan dilakukan melihat gulmayang tumbuh di sekitar tanaman. Umumnya penyianganpada mahkota dewa dilakukan 3-4 kali

Sumber : http://www.scribd.com/doc/45976930/Mahkota-Dewadan http://nuri-perkebunan.blogspot.com/2011/11/cara-mengolah-atau-meracik-buah-mahkota.html